Optimalkan kegiatan P2L, BSIP Kalsel Laksanakan Pelatihan Pascapanen Hasil Pertanian
TANAH LAUT (bsip-kalsel) --- Bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH Bun) Kabupaten Tanah Laut, telah dilaksanakan Pelatihan Pascapanen Pengolahan Cabai pada 03, 06, 07 November 2023. Pelatihan ini dalam rangka mendukung kegiatan P2L (Pekarangan Pangan Lestari) yang telah dilaksanakan Dinas TPHBun Tanah Laut di beberapa desa di Tanah Laut. Program P2L ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dan pengentasan stunting. Selain memberikan bantuan berupa pembangunan rumah bibit dan benih, padapelaksanaan kegiatan P2L ini juga diberikan pelatihan penanganan hasil pertanian. Dalam kesempatan kali ini, pelatihan yang diberikan adalah pengolahan saos tomat, saos cabai, pemanfaatan hasil sampingan dari pengolahan saos serta pengolahan abon cabai.
Pada kesempatan ini, Pelatihan dilaksanakan di empat desa pada tiga Kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, yaitu Desa Sungai Riam Kec. Pelaihari, Desa Nusa Indah Kec Bati-Bati dan Desa Raden dan Desa Bawah Layung Kec Kurau. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu anggota KWT Lestari, KWT Sri Rejeki, KWT Maju Bersama dan KWT Anggrek. Para kelompok KWT tersebut merupakan KWT penerima bantuan kegiatan P2L.
Pada pelatihan selama 3 hari itu, Awanis, STP, MSi dan Ir. Barnuwati dari BSIP Kalsel bertindak sebagai narasumber. Acara pelatihan dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH-Bun Kabupaten Tanah Laut, Al Jamaludin Malik, A.Pi. Dalam sambutannya, beliau menuturkan maksud digelarnya pelatihan ini adalah dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu KWT untuk memanfaatkan produk hortikultura hasil budidaya agar dapat diolah menjadi produk pangan yang sehat. Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan pemberian materi, kemudian dilanjutkan dengan praktek pengolahan dengan para anggota KWT. Pada pelatihan ini, ibu-ibu anggota KWT terlihat antusias mengikuti dan mempraktikkan langsung proses pengolahan.
Kegiatan P2L ini diharapkan dapat memotivasi anggota kelompok dan masyarakat sekitar dalam memanfaatkan pekarangan tidak hanya untuk mendukung pemenuhan gizi rumah tangga, tetapi juga peningkatan ekonomi keluarga.(/awn)